Menjelang hari ied adha, puncaknya haji, puncaknya Dzulhijjah, perasaan ingin haji itu menggebu-gebu. Hati terasa pedih teriris sebab melihat saldo tak cukup utk mendaftar haji sekarang juga. Hati juga terenyuh dan merasa kecil ketika mengetahui perjuangan orang-orang yang Allah tolong untuk memenuhi undangan-Nya, terlebih mereka yang secara finansial tak stabil.
Mengingat bagaimana di tahun-tahun sebelumnya, aku membuat celengan bertuliskan 'Tabungan Haji Ghina', lima ribu, sepuluh ribu, dua ribu, berharap bisa menjadi sekian puluh juta untuk mendaftar haji. Namun setelahnya, apa yang terjadi? Mogok menabung.
Mengingat bagaimana Dzulhijjah tahun lalu, buru-buru membuka kantong tabungan haji. Berharap rupiah di setiap bulannya bisa mengundang rahmat Allah dan kemudahan dari-Nya. Namun...
lagi dan lagi, mengapa tak kunjung bertambah? Seiring perginya Dzulhijjah, atmosphere talbiyah tak lagi terasa, tabungan haji tak kunjung bertambah. Bahkan berkurang?!
Mengapa kesungguhan itu rapuh?
Mengapa tekad itu lemah?
Bukankah doa di Arafah ingin berhaji?
Lalu dimana kejujuran?
YaAllah.. mudahkan,
Mudahkan agar hati dan raga senantiasa sejalan untuk memperjuangkan wukuf di Arafah.
00.21
9 Dzulhijjah 1446
5 Juni 2025
Komentar
Posting Komentar