Hilang dan Pergi

Ketika perpisahan harus dilakukan untuk mencari keridhoan Allah, maka tidak ada kata tidak untuk dilakukan. Bahkan, bisa saja dengan ini Allah ridho dan memberi kesempatan lagi di kemudian hari. Who knows? Allah selalu bisa mengatur segalanya, Allah yang paling tau apa yang terbaik untuk kita dan apa yang sangat kita butuhkan.

Perpisahan bukan hal yang harus terus menjadi sebab kita larut dalam kesedihan, tapi perpisahan mungkin akan melahirkan kebahagiaan kelak, dengan atau tidaknya pertemuan yang mungkin terjadi lagi. Kita hanya bisa sabar dan terus berdoa. Apa lagi senjata terhebat selain doa? Meminta kepada Sang Pengatur kehidupan.

Bukan berarti memaksakan kehendak, minta lah yang terbaik kepada Allah. Doakan lah untuk perubahan yang lebih baik untuk siapapun. Doakan lah jika memang itu yang terbaik agar dipertemukan dalam keadaan yang Allah ridhoi. Jika tidak, maka berdoa lah agar Allah jaga diri, hati, dan jiwa dari hal-hal yang terus mengganggu. Dan terus berdoa... agar Allah menjadikan semua kelak dibangun di atas ketaqwaan dan keimanan.

Ketika hati sudah tak mampu, tak kuat untuk menahan segalanya, biar lisan yang mengucap doa-doa untuk keadaan yang lebih baik. Dan air mata sebagai bukti betapa rapuhnya diri ini. Ndak apa.. keluarkan semuanya, adukan semuanya, nangis, karena Allah yang bisa meredakan semuanya.

Kesedihan, rasa sakit, semua bentuk ujian dari Allah. Sabar dan terus doa. Bagi Allah mudah untuk menghendaki apa yang terbaik untuk kita. Dan bagi Allah mudah untuk mempertemukan atau memisahkan. Semua sudah bagian dari kisah yang Allah tuliskan. Ndak apa.. kelak kita akan tau jawaban terbaik yang Allah berikan, insyaAllahu ta'ala.


Perpisahan akan melahirkan kehilangan, tapi itu lebih baik daripada kehilangan keridhoan Allah.







It's okay,
It's okay.
Let's fix this heart.
"...إذا صلحت صلح الجسد كله..."







25 Juni 2020,
00.34

Komentar