HP Butut


Setelah dua tahun lamanya, hp ini menarik perhatianku lagi. Tiba-tiba ada sesuatu yang ingin aku cari, mungkin masih ada. Alhamdulillah, masih bisa dinyalakan. Walau layar sudah hancur lebur, case belakang lepas akibat ketidaktauan adikku yang membuka paksa karena mengira baterainya bisa dilepas layaknya android zaman dulu. Ya begitu lah, kondisi yang sangat tidak layak.

Nyatanya, memori sejak 2016 masih tersimpan rapih. Walau tidak banyak, tapi masih ada. Subhanallah, aku bisa kembali merasakan diriku yang dulu. Campur aduk ketika mengingat ghina remaja. Dengan segala warna warni kehidupannya. Allah pilih kamu untuk bisa putar arah. Bersyukur, Ghina...

Setidaknya, kilas balik kehidupan saat itu membuat aku lebih bisa mencintai diriku. You are not bad like what you think, Ghina. Kalaupun selama perjalanan kamu terjatuh, bukankah itu bagian dari proses belajar? Kamu hanya perlu menjalani hidup dengan keikhlasan dan keimanan. Tidak ada yang lain.

Bukankah berkembangnya kualitas diri dengan membandingkan diri kita masa lalu dengan yang sekarang? Namun, lagi-lagi, "You are worse, Ghina", terus dan terus menyalahkan diri, hingga lelah dan benar-benar terpuruk. Hal yang perlu kamu sadari setidaknya, ketika memori masa lalu dimunculkan ke permukaan, kamu bisa lebih bersyukur atas apa yang telah Allah anugerahkan. Allah anugerahkan kamu kehidupan dengan cara yang lebih baik, kan? Walau kamu jauh dari kata baik secara ilmu dan lainnya, namun setidaknya kamu bisa membandingkan bagaimana kehidupanmu sekarang dengan yang dulu. Is it same?....

Kini, di usia yang sudah memasuki usia dewasa, kamu perlu berjuang lebih besar, Ghina. Waktu terus berjalan, kamu harus habis-habisan meraih apa yang bermanfaat untuk kamu. Hilangkan seluruh kekhawatiran akan kehidupan dunia mu, karena sejatinya, tugasmu hanya satu, beribadah kepada Allah dengan keikhlasan.





- Mengenang hp butut ku -
Sept, 2020

Komentar