Dekat

Satu ayat yang membuat hati bergemuruh..
Satu ayat yang memberi ketenangan di atas kebingungan..
Satu ayat yang menghibur dikala kesedihan yang hebat..
Satu ayat yang mampu menyemangati di kala putus asa menghampiri..


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌۖ أُجِیبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡیَسۡتَجِیبُوا۟ لِی وَلۡیُؤۡمِنُوا۟ بِی لَعَلَّهُمۡ یَرۡشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
(Surat Al-Baqarah 186)


Kita mungkin lelah dengan himpitan ujian demi ujian yang datang bertubi-tubi. Kita mungkin tersakiti dengan caci maki mulut manusia. Kita mungkin dirundung kesedihan mendalam atas kehilangan sesuatu yang sangat dicintai. Kita mungkin berada dalam kebingungan yang hebat, entah jalan mana yang harus ditempuh, serba mentok, tidak ada yang bisa lagi dilakukan. Kita serba salah. Kita serba susah.

Pernah berada di titik itu?
Ketika seluruh kemampuan telah dikerahkan, apa yang dipunya dikeluarkan, apa yang mampu akan dilakukan, demi menyelesaikan persoalan yang ada. Namun, lagi-lagi, langkah ini terhenti karena ketidakmampuan kita menghadapi dentuman dentuman ujian yang terus mendatangi.

Kita lemah. Kita bingung. Lelah. Rasanya ingin menghilang dari bumi, agar sakitnya ujian ini pun ikut menghilang.

Nangis, cuma nangis yang bisa dilakukan. Tahan.. tahan, gak boleh nangis lagi, udah cukup banyak air mata yang keluar. Ah.. tapi lagi-lagi, air mata bagai air terjun yang mewakili perasaan kalut kita saat itu. Dada ini rasanya sesak, sesaaaak sekali. Mau mengadu ke manusia pun enggan, karena kita tau, mereka pun gak akan mampu menyelesaikan semuanya. Lagi-lagi, fitrah manusia akan kembali kepada sang Khaliq.


Allah...


Nangis, terus menangis, "yaAllah... yaAllah.."


Iya.. kita gak tau harus apa selain nyebut nama Allah. Kita gak tau minta tolong ke siapa selain kepada Allah. Dan ya.. saat itu kita sadar, lemah dan rapuhnya kita. Kecil dan tak berdaya nya kita. Bahkan menghadapi manusia-manusia dalam masalah ini saja kita tak mampu. Lemah.. kita lemah. Kita susah. Kita cuma bisa pasrah..


Nangis, nangis aja.. semoga air mata itu mewakili kesedihan yang tidak bisa lagi kau ungkapkan kepada Allah. Terlalu berat, terlalu pelik, terlalu sulit. Nangis, nangis aja.. rasakan sensasi menangis dan mengadu kepada Allah. Minta pertolongan, minta dengan hati yang jujur, minta dengan perasaan merendah serendah-rendahnya. 


Kita gak sadar.. terkadang ujian yang gak pernah kita kira akan datang menghampiri, sebagai sarana untuk kita bisa nangis lagi kepada Allah setelah sekian lama air mata ini kering saat berdoa.

Terkadang, kita perlu bersyukur, dengan ujian ini, Allah masih sayang banget sama kita, Allah ingin kita segera kembali kepada-Nya, berlari sekencang mungkin untuk mengadu dan berserah kepada-Nya. Allah tau banget, kalau kita diuji, kita akan semangat lagi berdoa, semangat lagi ibadah. Allah mungkin ingin kita menangis lagi kepada-Nya. Allah ingin mendengar lagi rintihan demi rintihan kepasrahan kita ketika minta pertolongan kepada-Nya..



Maka.. 
Bersegeralah. Ujian ini bentuk kasih sayang Allah. Manfaatkan sebaik mungkin, rasakan sensasi kenikmatan berdoa di saat-saat itu. Dan tunggu keajaiban yang Allah kasih, yang dengannya kita dibuat terkagum-kagum hebat atas kemahabesaran Allah..




Ingat, Allah bilang,
فاني قريب
"Maka sesungguhnya aku dekat.."









03.21
Hujan, air mata, dan pelukkan.

Komentar